Desa Manding- Kec Pucanglaban, 28 Maret 2019
WISATA alam menjadi jenis liburan yang tidak pernah bosan untuk dilakukan. Bagi mereka yang pencinta alam dan pemburu suasana segar, maka daftar destinasi wisata alam selalu masuk dalam rencana liburan.
Untuk mengisi liburan tahun ini, traveler yang mengincar tempat-tempat perawan atau jarang terjamah wisatawan, bisa datang ke Air Terjun Tejo/Jurug, bukan ke pantai, tapi cobalah sesekali untuk merasakan segarnya air terjun Tejo/Jurug, tepatnya Desa Mandng Kec. Pucanglaban
Ya, Air Terjun Banyumala namanya! Di air terjun yang berada di Desa Mandingi, Pucanglaban Tulungagung tersebut, para traveler bisa merasakan nikmatnya menyatu kembali dengan alam. Bagaimana tidak, Air Terjun Tejo/Jurug letaknya seakan bersembunyi dari para pemuja ketentraman. Namun, untuk mencapai air terjun tersebut, para traveler h arus berjuang terlebih dahulu, yaitu dengan meniti langkah di atas anak tangga yang terbuat dari tanah. Anak tangga tersebut terkadang menjadi licin, karena masih dari tanah, yang kalau diguyur hujan bisa basah dan becek.
Namun, kondisi medan yang berupa anak tangga untuk menuju ke air terjun tersebut telah dikembangkan oleh Pihak Dinas Kehutanan dan masyarakat sekitar. Selain anak tangga dari tanah, ada pula anak tangga yang terbuat dari bambu, dibangun untuk memudahkan para traveler yang berhasil menemukannya menuju ke air terjun.
Medan akan terasa lebih sulit, saat para traveler harus melintasi dasar lembah. Meskipun harus melewati banyak anak tangga tanah dan bambu, semua anak tangga kabarnya cukup aman dilalui. Perasaan tegang dan jantung berdegub cepat bisa sirna, karena suasana hutan yang rimbun, kicauan burung, dan suara harmoni alam yang jauh dari deru kendaraan.
Pucanglaban memiliki banyak desa wisata yang tersebar di berbagai wilayah Desa dengan keunikan dan daya tarik masing-masing. Hal ini bisa menjadi salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang besar. Namun desa wisata kurang berkembang dan belum dimanfaatkan secara maksimal bagi pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut.
Berbasis pada desa, tentunya ini tak sekadar pariwisata. Namun menggerakan roda perekonomian melalui desa. Kekayaan alam, keunikan daerah, dan kearifan lokal yang dimiliki masing-masing desa menjadi anugerah.
Jika dikelola dengan profesional, hal itu bisa menjadi magnet pariwisata dan tentu saja meningkatkan kesejahteraan ekonomi di pedesaan.