DESA Manding

Secara geografis Desa Manding merupakan wilayah dataran tinggi kurang lebih 300 M dari permukaan laut, dengan kondisi perbukitan dan lahan perhutani serta perkebunan yang luas. Letak Desa Manding berada diantara 4 (empat) desa lain yang juga masih termasuk dalam wilayah Kecamatan Pucanglaban. Jarak Desa Manding ke ibukota kecamatan sekitar 11 km sedangkan jarak ke ibukota Kabupaten Tulungagung sekitar 27 km. Adapun batas-batas desa tersebut diatas adalah :
• Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sukorjo Kulon Kec. Kalidawir
• Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sumberbendo
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kaligentong
• Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Panggunguni

Luas wiayah Desa Manding keseluruhan adalah : 620 Ha yang mana seluas 147 Ha adalah pemukiman penduduk dan sisanya adalah merupakan lahan perhutani serta perkebunan dan persawahan. Lebih jelasnya mengenai komposisi penggunaan lahan di Desa Manding dapat dilihat dari tabel berikut :

1. Pemukiman penduduk 147 Ha
2. Ladang / tegalan 197 Ha
3. Perhutani 150 Ha
4. Perkebunan 75 Ha
5. Persawahan 35 Ha
6. Lain-lain 16 Ha
Total lahan 620 Ha

Sejarah

Berdasarkan data dan informasi dari para sesepuh dan tokoh masyarakat, desa Manding berdiri pada tahun 1889. Saat itu desa Manding masih bernama Dukuh Manding dan sudah dihuni oleh orang kuno. Sedangkan wilayahnya sendiri termasuk kepala dasanya masuk wilayah desa Sukorejo Kulon keccamatan Kalidawir.
Pada saat itu, Dukuh Manding masih dipimpin leh seorang Uceng yang sejarah kepemipinannya sebagai berikut:

1. Uceng pertama Bengkring
2. Uceng kedua Tajap
3. Uceng ketiga Djayus
4. Uceng keempat Singntono Wakidjan
5. Uceng kelima Saidjan
6. Uceng keenam sono Mejo Moesadi
7. Uceng ketujuh Tanidjo Tanidjoyo
8. Uceng kedelapan Djari
9. Uceng kesembilan Djuei

Pada saat uceng Djugi menjabat, sekitar 1968 terjadi perubahan wilayah dengan adanya penambhn kecamatan baru, yaitu kecamatan Pucanglaban dimana kemudian Dukuh Manding juga mengalami perubahan menjadi Desa Manding dan masuk ke wilayah kecamatan Pucanglaban.

Di wilayah desa Mnding terdapat mata air yang sangat deras dinamakan belik umbul dan bisa mengairi sawah sekitar 10 Ha. Sumber tersebut masih menjadi pengangsu (kebutuhan air) penduduk. Seiring perkembangan jaman, desa Manding terbagi menjadi 2 bagian yaitu dusun Manding dan dusun Belik Batok.

Pemerintahan desa Manding sampai sekarang sudah mengalami lima kali pergantian kepemimpinan, yaitu:
1. Kartono Kateni tahun 1968 – 1990
2. Sumardji tahun 1990 – 1998
3. Sumari tahun 1999 – 2006
4. Sumiran tahun 2007 – 2013
5. Sumari tahun 2013 – 2019

Wilayah Desa

Dusun

Rukun warga

Rukun tetangga

Wilayah Dusun

Batas Wilayah

Visi & Misi

Berubah Semakin Baik dalam suasana Teguh Beriman (Tenang, Guyub Rukun, Harmonis, Cinta akan Kebersihan, Keindahan dan Stabilitas Keamanan) dalam mewujudkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa menuju Desa yang Titi Tentrem Kertoraharjo dalam suasana Baldatun Toyibatun Warofun Ghofur.

Meningkatkan kualitas pendidikan & derajat kesehatan masyarakat
Meningkatkan perekonomian masyarakat melaui pembinaan usaha kecil dan bantuan modal.
Meningkatkan derajat kehidupan politik yang demokratis
Meningkatkan pemberdayaan perempuan dan kesejahteraan keluarga.
Meningkatkan tugas pokok dan fungsi Pemerintah & Lembaga Desa.
Mewujudkan masyarakat yang terampil dan mampu melaksanakan pembangunan secara mandiri melalui pelatihan-pelatihan.
Mewujudkan kerjasama / kemitraan yang harmonis antara masyarakat, aparat dan lembaga-lembaga desa serta kaum peduli dalam melaksanakan pembangunan.
Mewujudkan Desa Manding. menjadi desa yang selalu terdepan dengan memanfaatkan sektor-sektor unggulan
Mewujudkan insan pembangunan yang beriman dan bertakwa sebagai modal pembangunan manusia yang berkualitas
Pembinaan generasi muda lewat organisasi sosial keagamaan dan karang taruna.