Manding, 25 Mei 2019
Memasuk hari ke-21 bulan Ramadhan, Warga Desa Manding Kec. Pucanglaban , memiliki tradisi unik menyambut hari tersebut, atau dalam bahasa Jawa disebut selikuran. .
Menjelang buka puasa, puluhan warga Desa Manding Kecamatan Pucanglaban , Mereka membawa nasi dan ayam ingkung Di Balai Desa Manding , makanan dikumpulkan ditengah-tengah warga yang duduk mengelilingi.
Tradisi Selikuran di Desa Manding, Warga Berebut Berkah Nasi Ambengan. Saat memasuki berbuka, salah seorang sesepuh desa Manding Memimpin doa bersama, dan setelah selesai sebagian makanan dibawa pulang.
Kepala Desa Manding Bpk Sumari mengatakan, tradisi kenduri ini sudah menjadi tradisi rutin warga Desa Manding ini setiap memasuki hari ke-21 Ramadhan atau selikuran, Sekalian Buka Bersama Antar warga Desa Manding dan Sekaligus memper erat tali persaudaraan dan kekompakan warga Desa manding.
Malam Lailatul Qadar sendiri diyakini akan datang pada salah satu malam ganjil dalam 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. “Tradisi ini sebagai makna manyambut malam Lailatul Qadar yang dalam kepercayaan Islam merupakan malam paling agung dalam bulan suci Ramadhan, yang kemuliannya sama dengan malam 1.000 bulan,” katanya seusai acara Selasa (5/6/2018) malam. Malam ke-21 juga menandai peristiwa turunnya Nabi Muhammad SAW dari gua Hira ke Jabal Nur, setelah menerima wahyu pertama dari Allah, melalui malaikat Jibril di hari ke-17 Ramadhan.